Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilka
komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasanya baru, dan sebelumnya
tidak dikenal pembuatnya. Ia dapat berupa kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan
hanya rangkuman, ia mungkin mencakup pembentukan pola baru dan gabungan
informasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya dan pencangkokan hubungan
lama ke situasi baru dan mungkin mencakup pembentukan korelasi baru. Ia harus
mempunyai maksud atau tujuan yang ditentukan, bukan fantasi semata walaupun
merupakan hasil yang sempurna dan lengkap. Ia mungkin dapat berbentuk produk
seni, kesusasteraan, produk ilmiah, atau mungkin bersifat procedural atau
metodologi
A.Unsur karakteristik kreativitas
- kreativitas merupakan proses bukan hasil
- prose situ mempunyai tujuan yang mendatangkan keuntungan bagi orang itu sendiri atau kelompok sosialnya
- kreativitas mengarah ke penciptaan sesuatu yang baru, berbeda, dan karenanya unik bagi orang itu, baik itu berbentuk lisan atau tulisan maupun konkret atau abstrak
- kreativitas timbul dari pemikiran divergen, sedangkan konformitas dan pemecahan masalah sehari-hari timbul dari pemikiran konvergen
- kreativitas merupakan suatu cara berpikir, tidak sinonim dengan kecerdasan yang mencakup kemampuan mental selain berpikir
- kemampuan untuk mencipta bergantung pada perolehan pengetahuan yang diterima
- kreativitas merupakan bentuk imajinasi yang dikendalikan yang menjurus kea rah beberapa bentuk prestasi misalnya melukis, membangun dengan balok, atau melamun
B. Periode kritis dalam perkembangan kreativitas
Sebelum anak siap memasuki sekolah, mereka belajar bahwa mereka
harus menerima perintah dan
menyesuaikan diri dengan perturan dan perintah
orang dewasa di rumah dan kelak di
sekolah. Semakn
keras kekuasaan orang dewasa, semakin beku kreativitas orang
tersebut
- Usia 8 sampai 10 tahun
Keinginan untuk diterima sebagai anggota genk mencapai puncaknya
pada usia ini. Kebanyakan anak
merasa bahwa untuk dapat diterima, mreka harus
dapat menyesuaikan diri dengan pola genk yang telah
ditentukan dan setiap
penyimpangan membahayakan proses penerimaan
- Usia 13 sampai 15 tahun
upaya untuk memperoleh persetujuan teman sebaya, terutama dari anggota
jenis kelamin yang
berlawanan, mengendalikan pola perilaku anak remaja. Seperti
halnya anak yang berada pada usia genk,
remja menyesuaikan dirinya dengan
harapan untuk mendapatkan pesetujuan dan penerimaan
- Usia 17 sampai 19
tahun
Pada usia ini upaya untuk memperoleh persetujuan dan penerimaan dan
juga latihan untuk pekerjaan
yang dipilih, mungkin akan mengekang kreativitas.
Apabila pekerjaan menuntut konformitas dengan pola
standar serta keharusan
mengikuti perintah dan peraturan tertentu sebagaimaa halnya dengan
kebanyakan
pekerjaan rutin, hal itu kan membekukan kreativitas.
C. Variasi kreativitas
ada sejumlah factor yang menimbulkan variasi kreativitas
antara lain :
1.
jenis kelamin
anak laki-laki menunjukkan kreativitas yang lebih besar
dari anak perempuan, terutama setelah berlalunya masa kanak-kanak. Anak
laki-laki lebih diberi kesempatan untuk mandiri, didesak oleh teman sebayanya
untuk lebih mengambil resiko dan didorong untuk lebih menunjukkan inisiatif dan
orisinalitas
2.
status sosioekonomi
anak dari kelompok sosioekonomi yang lebih tinggi
cenderung lebih kreatif dari anak kelompok yang rendah.
3.
urutan kelahiran
pada umumnya anak yang lahir pertama lebih ditekan untuk
menyesuaikan diri dengan harapan orang tua dari mereka yang lahir untk menjadi
penurut daripada pencipta. Sedangkan anak tengah, lahir belakangan an tunggal
lebih kreatif karena mereka punya kebebasan disbanding anak pertama
4.
ukuran keluarga
anak dari keluarga kecil cenderung lebih kreatif dari
anak keluarga besar. Dalam keluarga besar cara mendidik anak yang otoriter dan
kondisi sosioekonomi yang kurang menguntungkan mungkin lebih mempengaruhi dan
menghalangi perkembangan kreativitas
5.
lingkungan kota versus
lingkungan pedesaan
anak dari lingkungan kota cenderung kreatif daripada
anak lingkungan pedesaan.
6.
intelegensi
pada setiap umur anak yang pandai menunjukkan
kreativitas yang lebih besar dari anak yang kurang pandai karena mereka lebih
banyak gagasan baru untuk menangani suasana konflik social dan mampu merumuskan
lebih banyak penyelesaian dari konflik tersebut
D. Ekspresi kreativitas di masa kanak-kanak
setiap anak
berbeda-beda dalam mengekspresikan kreativitasnya karena pribadi tiap individu
itu
berbeda. Namun ada beberapa perilaku ekspresi yang biasa dilakukan yaitu :
1.animisme
2.bermain drama
3.teman imajiner
4.melamun
5.melucu/humor
6.bercerita
permainan animisme dan drama dapat
membantu penyesuaian pribadi dan social yang baik, asalkan tidak berlanjut
sesudah waktu yang biasa untuk itu dan tidak menjadi bentuk bermain yang
favorit sehingga menghasilkan terlalu banyak waktu anak untuk bermain.
Kemampuan untuk bercerita dan melucu menunjang penyesuaian pribadi dan social
yang baik sepanjang masih dalam batas kemampuan
konsep diri yang ideal yang pada
mulanya berdasarkan orang yang dikagumi, dan selanjutnya pada gabungan berbagai
ciri yang dikagumi dari bermacam-macam orang, akan berbahaya bagi
penyesuian pribadi dan social yang baik
apabila konsep itu tidak sesuai dengan kenyataan sehingga menimbulkan perasaan
gagal dan tidak mampu pada anak
bahaya yang paling umum mengancam
kreativitas mencakup kegagalan untuk mendeteksi kreativitas pada waktunya agar
dapat dirangsang ketika berkembang, sikap social yang tidak positif terhadap
kreativitas, kondisi rumah dan sekolah yang tidak menguntungkan bagi
perkembangan kreativitas, dan melamun berlebihan.
0 komentar:
Posting Komentar