Oleh Azkia Fithri*
Dalam
pengertiannya secara umum, istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani kuno
yaitu “ethos” yang dalam bentuk tunggal mempunyai arti; tempat tinggal yang
biasa, padang rumput, kandang; kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap,
cara berpikir. Dalam bentuk jamak (ta
etha) yang artinya adalah adat kebiasaan. Dan arti yang terakhir inilah
menjadi latar belakang bagi terbentuknya istilah “etika” yang oleh filsuf
Yunani besar Aristoteles (384-322 s.m) sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat
moral. Etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur
pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Maka definisi dari etika itu
sendiri adalah ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat
kebiasaan (Bertens, 1993).
Kata
yang cukup dekat dengan etika adalah “moral”. Kata ini berasal dari bahasa
Latin “mos” (jamak;mores) yang berarti juga: kebiasaan atau
adat. Dalam bahasa Inggris dan banyak bahasa lain, termasuk bahasa Indonesia
kata “mores” masih dipakai dalam arti
yang sama. Jadi, etimologi kata etika sama dengan etimologi kata “moral”,
karena keduanya berasal dari kata yang berarti adat kebiasaan. Sedangkan menurut
Murtanto dan Marini (2003), etika profesi itu merupakan karakteristik suatu
profesi yang membedakan suatu profesi dengan profesi lain, yang berfungsi untuk
mengantur tingkah laku anggotanya. Menurut Agoes (2004), setiap profesi yang
memberikan pelayanan jasa masyarakat harus memiliki kode etik, yang merupakan
seperangkat prinsip-prinsip moral yang mengatur tentang perilaku profesional.
Etika
disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara tentang praxis (tindakan) manusia. Etika tidak
mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus
bertindak. Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma. Norma ini
masih dibagi lagi menjadi norma hukum, norma moral, norma agama dan norma sopan santun. Norma hukum berasal dari hukum dan
perundang-undangan, norma agama berasal dari agama, sedangkan norma moral
berasal dari suara batin. Norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari
sedangkan norma moral berasal dari etika. Etika berarti moral sedangkan etiket
berarti sopan santun. Etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang
akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya.
Dalam
pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika
ini kemudian digambarkan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan
prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa
difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara
logika-rasional umum (common sense)
dinilai menyimpang dari kode etik.
0 komentar:
Posting Komentar