Sistem Pengendalian Intern meliputi struktur organisasi, metode, dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen. Dengan definisi tersebut maka sistem
mengendalian intern bertujuan pada hasil yang hedak dicapai, bukan pada
unsur-unsur pembentuk sistem pengendalian intern. Dengan demikian sistem
pengendalian intern berlaku untuk semua perusahaan baik perusahaan yang
melaksanakan secara manual, mekanik, maupun yang telah terkomputerisasi.
A. Unsur-unsur Pengendalian Intern
Menurut tujuannya sistem pengendalian intern
terbagi menjadi dua macam yaitu pengendalian intern akuntansi (Internal Accounting Control) dan
Pengendalian Intern Administratif (Internal
Administrative Control). Sistem pengendalian intern akuntansi merupakan
bagian dari sistem pengendalian intern yang meliputi struktur organisasi,
metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan
organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Pengendalian
intern administratif meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran
yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan
manajemen. Atas definisi tersebut tujuan sistem pengendalian intern terbagi
menjadi empat, pertama sistem pengendalian intern bertujuan untuk menjaga kekayaan organisasi,
kedua sistem pengendalian intern bertujuan untuk mengecek keandalan dan ketelitian data akuntansi, ketiga sistem
pengendalian intern bertujuan untuk mendorong
efisiensi, keempat sistem pengendalian intern bertujuan untuk mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Terdapat beberapa unsur-unsur dalam pembentuk
sistem pengendalian intern yang baik, pertama struktur organisasi yang
memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas, kedua sistem wewenang dan
prosedur pencatatan memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan,
utang, pendapatan dan biaya, ketiga praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas
dan fungsi unit organisasi, keempat karyawan yang mutunya sesuai dengan
tanggungjawabnya. Adapun penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut;
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas
Struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian tanggungjawab
fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Dalam praktik di dalam perusahaan harud
dipisahkan tanggung jawab fungsional karyawan. Pemisahan tanggungjawab
fungsional karyawan berdasarkan prinsip-prinsip berikut ini:
a. Pemisahan antara fungsi operasi dan penyimpanan dengan fungsi akuntansi
Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki
wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan. Dan setiap kegiatan didalam
perusahaan memerlukan otorisasi dari manajer fungsi yang memiliki wewenang
untuk kegiata tersebut. Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang
untuk melaksanakan penyimpanan terhadap aset yang dimiliki oleh perusahaan. Fungsi
akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat peristiwa
keuangan perusahaan.
b. Semua fungsi tidak diperkenankan untuk diberi tanggungjawab penuh untuk
melaksanakan semua tahap suatu transaksi
Dengan dipisahkannya beberapa fungsi dari organisasi
perusahaan maka diharapkan akan terjadi internal
check diantara organisasi pelaksana. Dengan pemisahan fungsi operasi dan
penyimpanan dengan fungsi akuntansi maka catatan akuntansi yang disajikan oleh
perusahaan mencerminkan transaksi yang sesungguhnya yang dilaksanakan oleh unit
organisasi yang memegang fungsi operasi dan penyimpanan. Dengan hal ini
diharapkan keamanan dan kekayaan organisasi dapat dijaga.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan memberikan perlindungan yang cukup
terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya
Dalam organsisasi setiap transaksi hanya terjadi
atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui
terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu didalam organisasi harus dibuat
sistem pengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap
transaksi.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi unit organisasi
Pembagian tanggungjawab fungsional dan sistem
wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan
baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam
pelaksanaannya. Adapun beberapa cara yang ditempuh untuk menerapkan praktik
yang sehat dalam organisasi adalah sebagai berikut:
a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak
yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.
b. Pemeriksanaan mendadak (Surprised Audit)
c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan
dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi saja, tanpa
ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lainnya.
d. Perputara job (Job Rotation), perputaran job yang dilakukan untuk menjaga
independensi pejabat yang melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan
diantara mereka dapat dihindari.
e. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan
yang berhak.
f.
Secara
periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan organisasi dengan catatannnya.
g. Pembentukan unit organisasi yang bertugas
untuk mengecek efektivitas unsur-unsur pengendalian intern lainnya.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya
Permasalahan terakhir dalam tata kelola perusahaan
adalah sumber daya manusia perusahaan, karena bagaimanapun baiknya struktur
organisasi, sistem otorisasi, prosedur pencatatan, dan berbagai cara untuk
mendorong praktik yang sehat sangat
tergantung pada manusia yang menjalankan fungsi tersebut. Jika perusahaan
memiliki karyawan yang jujur dan kompeten maka unsur pengendalian intern dapat
dikurangi sampai batas yang minimal dan perusahaan tetap mampu mengahsilkan
pertanggungjawaban operasi dengan dapat diandalkan. Untuk mendapatkan karyawan
yang tepat, perusahaan dapat melaksanakan beberapa cara sebagai berikut;
a. Seleksi calon karyawan berdasarkan
persyaratan yang dituntut oleh pekerjaan tersebut
b. Pengembangan pendidikan karyawan selama
menjadi karyawan perusahaan sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaan.
B. Lingkungan Pengendalian (Control
Environment)
Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap dan
tindakan pemilik dan manajer perusahaan mengenai pentingnya pengendalian intern
perusahaan. Efektifitas pengendalian intern perusahaan sangat ditentukan oleh
atmostfer yang diciptakan lingkungan pengendalian. Lingkungan pengendalian
intern memiliki empat unsur yang pertama filosofi dan gaya operasi, kedua
berfungsinya dewan komisaris dan komite pemeriksa, ketiga pengendalian
manajemen, dan keempat adalah kesadaran pengendalian.
1. Filosofi dan gaya operasi
Filosofi merupakan seperangkat keyakinan dasar (basic beliefs) yang menjadi parameter
bagi perusahaan dan karyawannya. Philosophy
merupakan apa yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan dan apa yang
seharusnya tidak dilakukan oleh perusahaan. Gaya operasi mencerminkan ide
manajer tentang bagaimana operasi suatu kesatuan harus dilaksanakan. Ada
manajer yang mementingkan pelaporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan,
ada manajemen yang mementingkan keputusan terpusat. Itu mungkin gaya operasi
dari masing-masing manajemen.
2. Berfungsinya Dewan Komisaris dan Komite Pemeriksaan
Dewan komisaris adalah wakil pemegang saham dalam
perusahaan berbadan hukum perusahaan terbatas (PT). Dewan ini berfungsi
megawasi pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen (direksi).
Dengan demikian dewan komisaris yang aktif menjalankan fungsinya dapat mencegah
konsentrasi pengendalian yang terlalu banyak ditangan manajemen (direksi). Dewan
komisaris menunjuk kantor akuntan untuk memeriksa laporan keuangan perusahaan,
dengan demikian akuntan dalam menjalankan tugas dengan independent. Adapun
fungsi dari komite audit adalah sebagai berikut:
a. Menunjuk kantor akuntan publik guna melaksanakan
pemeriksaan tahunan terhadap laporan keuangan perusahaan.
b. Membicarakan luas pemeriksaan dengan
kantor akuntan publik
c. Meminta komunikasi langsung denga kantor
akuntan publik mengenai masalah-masalah besar yang ditemukan akuntan dalam
pemeriksaan.
d. Menelaah laporan keuangan dan laporan
akuntan pada saat pemeriksaan selesai dilakukan.
Adapun hal-hal yang perlu dikomunikasikan antara
akuntan dan komite audit adalah sebagai berikut:
a. Kebijakan akuntansi yang penting tertentu
yang dipilih oleh manajemen
b. Proses yang digunakan manajemen dalam
melakukan penaksiran akuntansi
c. Akibat adustment yang diajukan oleh kantor
akuntan publik
d. Ketidak cocokan antara akuntan publik dan
manajemen tentang penerapan prinsip akuntansi
e. Kesulitan yang dilalui akuntan publik
dalam melaksanakan pemeriksaan.
3. Metode Pengendalian Manajemen
Metode pengendalian manajemen merupakan metode
perencanaan dan pengendalian alokasi sumber daya perusahaan dalam mencapai
tujuan perusahaan. Perencanaan dan
pengendalian manajemen ditentukan dalam empat tahapan yaitu tahapan pertama
penyusunan program (rencana jangka panjang), tahapan yang kedua penyusunan
anggaran (rencana jangka pendek), tahapan ketiga adalah pelaksanaan dan
pengukuran, tahapan yang keempat adalah pelaporan dan analisis.
a. Penyusunan Program
Proses manajemen perusahaan dimulai dengan
perecanaan sratejik (Strategic Planning)
yang didalamnya terdapat penetapan tujuan perusahaan dan penentuan strategi
yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Setelah tujuan perusahaan
ditetapkan dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut dipilih proses manajemen
yang dilakukan berikutnya adalah menyusun program-program untuk mencapa tujuan
perusahaan yang ditetapkan dalam perencanaan stratejik.
Penyusunan program merupakan proses pengambilan
keputusan mengenai program yang akan dilaksanakan oleh perusahaan dan
penaksiran sumber yang dialokasikan kepada setiap program tersebut. Dengan
adanya program diharapakan terdapat arahan yang jelas terkait dengan program
kerja yang dilakukan oleh perusahaan, sehingga anggaran perusahaan dapat
disiapkan dengan lebih baik.
b. Penyusunan Anggaran
Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan
proses penetapan peran (Role Setting) dalam usaha mencapai tujuan perusahaan. Dalam
proses penyusunan anggaran ditetapkan siapa yang akan berperan dalam
melaksanakan sebagian kegaiatan pencapaian tujuan perusahaan dan ditetapkan
pula sumber ekonomi yang disediakan pula bagi perusahaan. Sumber ekonomi yang
disediakan untuk memungkinkan manajer berperan dalam usaha mencapai tujuan
perusahaan yang tertuang dalam informasi akuntansi anggaran perusahaan.
Anggaran menjadi alat pengendalian perusahaan hal ini dikarenakan anggaran
berisi informasi akuntansi yang disajikan untuk pertanggungjawaban yang
mengukur sumber ekonomi yang disediakan selama tahun berjalana bagi manajer
untuk melaksanakan aktivitas operasi.
c. Pelaksanaan dan Pengukuran
Partisipasi para manajer dalam penyusunan anggaran
merupakan faktor yang menimbulkan self
control dalam melaksanakan anggaran. Partisipasi adalah suatu proses
pengambilan keputusan bersama oleh kedua pihak atau lebih yang mempunyai dampak
masa depan bagi pembuat keputusan. Partisipasi dalam penyusunan anggaran
berarti keikutsertaan Operating Manager dalam
memutuskan bersama dengan komite anggaran mengenai rangkaian kegiatan dimasa
yang akan datang, yang akan ditempuh oleh operating
managers tersebut dalam mencapai tujuan organisasi.Tingkat partisipasi operating managers dalam menyusun anggaran akan mendorong moral kerja
yang tinggi dan inisiatif para manajer. Moral kerja yang tinggi merupakan
kepuasan seseorang terhadap pekerjaan, atasan, dan rekan kerjanya. Moral kerja
yang tinggi ditentukan oleh seberapa
besar seseorang mengidentifikasikan dirinya menjadi bagian dari organisasi. Sehingga
sense of commitment dalam diri
karyawan dapat segera terbentuk.
d. Pelaporan dan Analisis
Disamping program dan anggaran serta
pelaksanaannya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan akan melaporkan atas
aktivitas yang dilakukan. Pelaporan ini menjadi analisis tersendiri bagi
perusahaan. Analisis diperlukan untuk
mengevaluasi sejauh mana pencapaian perusahaan atas rencana kerja yang
dilakukan dan kesinambungan antar program yang dilakukan.
4. Kesadaran Pengendalian
Kesadaran pengendalian dapat tercermin dengan
reaksi yang ditunjukan oleh manajemen
dari berbagai jenjang organisasi atas kelemahan pengendalian yang ditunjukan
oleh manajemen dari berbagai jenjang organisasi atas kelemahan pengendalian. Jika
perusahaan melakukan koreksi atau rekomendasi dari akuntan ekstern maupun
intern maka ini menunjukan komitmen perusahaan terhadap lingkungan pengendalian
intern.
C. Pendekatan Untuk Merancang Pengendalian Intern Akuntansi
Untuk menjaga kekayaan organisasi biasanya
dilakukan dua pendekatan pada tujuan sistem pengendailian intern perusahaan
yaitu tujuan menjaga kekayaan perusahaan dan mengecek ketelitian dan keandalan
informasi akuntansi. Dengan memperhatikan unsur pembentuk sistem pengendalian
intern yang bagi perusahaan yaitu struktur organisasi yang memisahkan
tanggungjawab fungsional secara tegas, sistem otorisasi dan prosedur
pencatatan, dan praktik yang sehat. Rincian tujuan sistem pengendalian intern
adalah sebagai berikut:
1. Menjaga kekayaan perusahaan
a. Penggunaan kekayaan perusahaan hanya
melalui sistem otorisasi yang telah ditentukan
-
Pembatasan
akses langsung terhadap kekayaan
-
Pembatasan
akses tidak langsung terhadap kekayaan
b. Pertanggungjawaban kekayaan perusahaan
yang dicatat dibandingkan dengan kekayaan yang sesungguhnya sudah ada
-
Pembandingan
secara periodik antara catatn akuntansi dengan kekayaan yang sudah ada
-
Rekonsiliasi
antara catatan akuntansi yang digunakan
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
a. Pelaksanaan transaksi melalui sistem
otorisasi yang telah ditentukan
-
Memberikan
otorisasi oleh pejabat yang berwenang
-
Pelaksanaan
transaksisesuai dengan otorisasi yang diberikan oleh pejabat yang berwenang
b. Pencatatan transaksi yang terjadi dalam
catatan akuntansi
-
Pencatatan
semua transaksi yang terjadi
-
Transaksi
yang dicatat adalah benar-benar terjadi
-
Transaksi
yang dicatat dalam jumlah yang benar
-
Transaksi
yang dicatat dalam periode akuntansi yang benar
-
Transaksi
dicatat dengan penggolongan yang seharusnya
-
Transaksi
dicatat dan diringkas dengan teliti
0 komentar:
Posting Komentar