Sumber daya alami yang merupakan bagian dari aset perusahaan pasti akan
habis, seperti bahan bakar minyak, mineral, dan kayu. Aset ini dicirikan dengan
dua hal utama yaitu pengambilan (penggunaan) sepenuhnya aset tersebut,dan
penggantian tersebut merupakan tindakan dari alam. Permasalahan dari penyusutan
aset tetap yang menyangkut produk adalah sebagai berikut menyangkut dasar
pengurangan (deplesi) ditetapkan dan pola alokasi apa yang harus digunakan.
a.
Penetapan Deplesi
Permasalahan dari aset tetap bersumber dari sumber
daya alam adalah bagaimana menentukan harga perolehan sumber daya alam itu
sendiri. Harga sumber daya alam ini ditentukan oleh tiga kategori utama yaitu
harga perolehan dari deposit tersebtu, biaya eksplorasi, dan biaya
pengembangan. Harga perolehan dari diposit adalah harga yang dibayarkan untuk
mendapatkan hak kekayaan untuk mencari dan menemukan sumber daya alam yang
belum ditemukan atau harga yang harus dibayar untuk sumber daya yang ditemukan.
Setelah perusahaan mengetahui dan memiliki atas hak penggunaan kekayaan
tersebut maka perusahaan melakukan eksplorasi, untuk eksplorasi inilah yang
dimasukan sebagai bagian dari harga perolehan. Dalam praktik akuntansi terdapat
perbedaan dalam menerapkan biaya eksplorasi ini terdapat beberapa perusahaan
yang mengkapitalisasikan kedalam aset tetap perusahaan, namun ada juga yang
membiayayakan terhadap biaya eksplorasi yang dilakukan, ada juga perusahaan
yang memisahkan apabila berkaitan dengan biaya langsung mengkapitalisasikan,
namun apabila tidak mereka membiayakan.
Pertanyaan mendasar dari biaya eksplrorasi adalah
bagaimana menyikapi biaya yang telah dikeluarkan untuk pelaksanaan eksplorasi
yang gagal, karena tidak dapat dipungkiri tidak semua eksplorasi berhasil
menemukan sumber baru untuk dilakukan eksplorasi. Logika konseptual atas
perlakuan ini adalah ketika perusahaan melakukan upaya menemukan sumber daya
yang menguntungkan maka perusahaan mengeluarkan biaya, sampai pada titik dimana
perusahaan menemukan sumber daya yang dapat mendatangkan keuntungan secara
komersial bagi perusahaan.
Biaya terakhir yang mungkindikeluarkan oleh
perusahaan adalah biaya pengembangan. Biaya ini terbagi menjadi dua yaitu biaya
pengembangan berupa peralatan berwujud dan biaya pengembangan tidak berwujud.
Biaya peralatan berwujud lazimnya tidak diperhitungkan atas dasar deplesi.
Sebaliknya beban penyusutan terpisah dari sumber daya alam tersebut. Penambahan
biaya yang tidak berwujud ini ditambahkan pada aset tetap pembentuk sumber daya
alam.
Untuk biaya penyusutan terhadap sumber daya ini
perusahaan dapat dilakukan dengan metode penyusutan pada umumnya, namun
kebanyakan menggunakan rumusan produktivitas dari aset tetap tersebut.
b.
Pelaporan keuangan dari sumber daya alam dan
deplesi
Dalam pelaporan keuangan standar mensyaratkan pengungkapan terhadap metode
akuntansi dasar untuk biaya-biaya yang terjadidalam aktivitas memproduksi aset
tersebut selain itu standar juga mengungkapkan perusahaan untuk mengungkap cara
disposisi biaya-biaya deplesi yang dilakukan oleh perusahaan.
*)Sandhi Idhar Rosydi, Dirangkum dari Buku Akuntansi Intermediate, 1995,
Bhinarupa Aksara
0 komentar:
Posting Komentar