6.05.2012

JK Minta Boediono Pahami Adzan


dakwatuna.com – Jakarta. Suara adzan itu mesti keras, beda dengan pengajian. Pengajian itu lebih baik langsung, ketimbang pake kaset. Hal tersebut disampaikan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin (4/6). Pernyataan ini berkaitan dengan permintaan Boediono agar azan di masjid perlu diatur.
“Jadi begini, supaya lebih jelas bahwa azan dan pengajian berbeda. Azan memang harus keras, yang harus tentu diperhatikan, pengajian jangan pake kaset, dan jangan terlalu keras pengajiannya. Mengaji langsung, jangan pake kaset. Karena, amalnya kalau pake kaset itu kurang,” paparnya.
Bahwa ucapan Wakil Presiden Boediono kurang tepat. Menurut Kalla, seharusnya Boediono, terlebih dahulu membedakan pengajian dengan seruan azan.
“Tidak (tepat), mungkin Pak Boediono agak kurang membedakan antara, azan dengan pengajian. Jadi azan itu harus keras,” tegas politisi Partai Golkar ini.
Sebelumnya Boediono mengatakan, DMI (Dewan Masjid Indonesia) kiranya juga dapat mulai membahas, umpamanya, tentang pengaturan penggunaan pengeras suara di masjid-masjid.
“Kita semua sangat memahami bahwa azan adalah panggilan suci bagi umat Islam untuk melaksanakan kewajiban shalatnya. Namun demikian, apa yang saya rasakan barangkali juga dirasakan oleh orang lain, yaitu bahwa suara azan yang terdengar sayup-sayup dari jauh terasa lebih merasuk ke sanubari kita dibanding suara yang terlalu keras, menyentak, dan terlalu dekat ke telinga kita,” kata Boediono ketika itu. (abu/jpnn)


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/06/20905/jk-minta-boediono-pahami-adzan/#ixzz1wtDAJG1Vhttp://www.dakwatuna.com/2012/06/20905/jk-minta-boediono-pahami-adzan/

0 komentar: