5.08.2012

Akun Kas dalam Perusahaan Publik*



A.     Sifat dan Komposisi Kas
Kas adalah harta atau asset perusahaan yang paling liquid. Kas didefinisikan sebagai media pertukaran baku dan dasar bagi pengukuran dan akuntansi untuk semua pos lainnya. Agar dapat diklasifikasikan sebagai kas pos tersebut harus diap tersedia untuk pembayaran kewajiban lancer, dan harus bebas dari setiap ikatan kontraktual yang membatasi penggunaannnya dalam pemenuhan hutang.
Kas terdiri dari uang logam, kertas, Giro, tabungan, dan dana yang tersedia dalam deposito di bank.

B.     Manajemen dan Pengendalian Kas
Kas merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan, namun demikian kas juga mudah disalahgunakan apabila tidak dikelola dengan baik. Terdapat beberapa alas an mengapa kas perlu dikendalikan oleh pemilik:
1.      Kas adalah harta tunggal yang segera dapat dikonversikan menjadi harta yang lain
Akun kas mudah untuk digelapkan dan dipindahkan dan hamper secara universal diinginkan.
2.      Jumlah kas yang dimiliki perusahaan harus diatur secara seksama sehingga tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit
Persediaan uang yang memadai harus selalu dipertahankan tanpa terlalu banyak mengaitkan pada sumber daya perusahaan. Sebagai media pertukaran kas diperlukan untuk membayar semau barang dan jas yang dibeli oleh perusahaan dan memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Penggunaan kas adalah kebutuhan tiap hari bagi perusahaan. Pada posisi yang kas merupakan harta yang paling produktif yang memberikan pengembalian bagi perusahaan. Untuk itu perlu dipertimbangkan dengan matang jumlah kas yang disimpan oleh perusahaan.
Atas permasalahan tersebut maka perlu dilakukan pengendalian terhadap kas situ sendiri. Kas diklasifikasikan lebih lanjut yaitu kas tunai dank kas bank. Untuk pengedalian kas perusahaan membuat system pegendalian kas tunai yaitu otorisasi transaksi dan kas kecil (Imprest Fund). Untuk pengendalian kas menggunakan rekening koran perusahaan biasanya menempatkan dana pada rekening giro, tabungan, rekening bank imprest. Untuk menggunaan dana kas kecil dilakukan sebagai upaya melakukan pengendalian intern kas tunai perusahaan. Pengunaan sistem kas kecil contoh jurnal sebagai berikut:





Perusahaan Sandhi
Ilustrasi Sistem Dana Kas Kecil
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Januari 2012






1
Kas Kecil
Rp xxx,-



Kas

Rp xxx,-

(Jurnal Untuk Mencatat Pembentukan Kas Kecil)







2
Pada saat terjadi pengeluaran pada kas kecil perusahaan tidak mencatat dalam jurnal laporan keuangan. Perusahaan hanya menyimpan faktur pembelian atas sejumlah kas yang dikeluarkan. Pembelian dan biaya dicatat ketika perusahaan mengisi kas kecil kembali







3
Beban Perlengkapan Kantor
Rp xxx,


Beban Perangko
Rp xxx,


Beban Representasi
Rp xxx,-



Kas

Rp xxx,-

(Jurnal mencatat beban perusahaan apabila perusahaan mengisi kas kecil kembali)







4
Kas
Rp xxx,-



Kas Kecil

Rp xxx,-

(Jurnal Untuk penutupan Kas Kecil Perusahaan pada akhir periode)








Untuk melakukan pengendalian terhadap kas kecil perusahaan kebanyakan menggunakan sistem dana imprest. Untuk pengendalian intern terhadap rekening koran perusahaan maka perusahaan melakukan rekonsiliasi atas transaksi bank dan catatan perusahaan. Rekonsiliasi bank didefinisikan sebagai suatu skedul yang menjelaskan setiap perbedaan antara bank dan catatan perusahaan.

 * Hasil Resum Buku Akuntansi Intermediate, Kieso Weagent, 1994.

0 komentar: