4.30.2012

Laporan Keuangan "Neraca' Perusahaan



Terdapat tiga jenis Laporan keuangan dalam akuntansi finansial, laporan keuangan pertama adalah laporan laba rugi, laporan neraca, catatan atas laporan keuangan, arus kas dan perubahan ekuitas. Pembahasan pada bab ini kita fokuskan pada laporan neraca perusahaan. Neraca merupakan laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan yang berisi posisi keuangan perusahaan baik menyajikan aset perusahaan, liabilities perusahaan, dan ekuitas perusahan. Neraca memberikan informasi tentang posisi keuangan perusahaan yang mencerminkan likuiditas, solvabilitas, return on investmen dan masih banyak lagi fungsi dari laporan keuangan neraca ini.
Likuiditas menggambarkan jumlah waktu yang diperlukan untuk menggubah atau mengkonversi harta yang dimiliki oleh perusahaan menjadi kas (Kieso; 1995;252) Atau kebanyakan orang menmberikan arti bahwa liquiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayarkan utang yang telah jatuh tempo.
Neraca mencerminkan flesibilitas perusahaan, dengan mengetahui fleksibitas perusahaan maka steakholder dapat menilai tentang perusahaan tersebut. Fleksibilitas keuangan didefinisikan sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk mengambil tindakan efektif guna mengubah jumlah dan arus kas sehingga perusahaan dapat tanggap terhadap kebutuhan dan peluang yang tidak terduga (Kieso; 1995;252)
Laporan keuangan neraca sangat bermanfaat bagi perusahaan namun tidak berarti laporan keuangan neraca tidak memiliki kekurangan sama sekali, terdapat kekurangan yang mendasar dari laporan keuangan neraca ini. Salah satu yang sangat penting adalah necara tidak mencerminkan nilai masa berjalan karena pembuat atau akuntan yang telah menyusun laporan keuangan tidak menggunakan prinsip biaya sekarang tetapi menggunakan prinsip biaya historis. Akibatnya terdapat beberapa aset perusahaan dan hutang perusahaan disajikan dalam nilai historis perusahaan yang tidak sesuai dengan nilai pasar. Keterbatasan lain dari neraca adalah dalam menyusun laporan keuangan perusahaan maka penyusun mempertimbangkan dan menggunakan estimasi yang telah ditentukan. Salah satu contoh untuk permasalahan ini dalah ketertagihan piutang, penjadwalan persediaan dan umur kegunaan harta jangka panjang, dan harta tak berwujud lainnya menggunakan pertimbangan dari kebijakan akuntansi dan estimasi yang digunakan untuk menilai dari nilai yang dimiliki perusahaan. Laporan keuangan juga tidak menyajikan nilai-nilai yang sulit diukur dalam laporan keuangan tetapi penting bagi perusahaan. Nilai-nilai tersebut misalnya adalah keberadaan sumber daya perusahaan. Sumber daya manusia bagi perusahaan penting namun tidak pernah dinilai oleh perusahaan.
a.      Klasifikasi Neraca
§   Aset/Aktiva
Aset atau aktiva dapat didefinisikan sebagai kemungkinan keuntungan ekonomi masa depan yang diperoleh atau dikendalikan kesatuan sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu (Kieso; 1995;255).
Aset atau harta perusahaan dapat diklasifikasikan lebih lanjut oleh perusahaan. Secara umum harta atau aset perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi Aset Lancar dan Aset Tak Lancar. Aset Lancar dapat didefiniseikan sebagai kas dan harta lain yang diperkirakan dapat dikonversi menjadi uang kas, dijual atau dikonsumsi baik dalam jangka satu tahun atau dalam siklus operasi perusahaan, mana yang lebih panjang. Siklus Operasi  adalah waktu rata-rata diantara akuisisi bahan dan perlengkapan dan realisasi kas melalui penjualan produk untuk bahan dan perlengkapan yang diperoleh. Siklus dalam operasi ini bergerak dari kas melalui persediaan, produksi, penjualan, dan piutang kemudian kembali ke kas perusahaan. Apabila perusahaan memiliki siklus operasi perusahaan kurang dari satu tahun maka aset tersebut dimaksukan dalam klasifikasi aset lancar perususahaan, tetapi apabila perusahaan memiliki aset yang siklus operasi perusahaan melebihi satu tahun maka batas waktu operasi perusahaan inilah yang akan dijadikan dasar.
Aset disajikan didalam laporan keuangan berdasarkan likuiditasnya. Likuiditas seperti yang telah dijelaskan adalah kemampuan perusahaan untuk mengubah sejumlah aset atau harta perusahaan menjadi kas.  Adapun jenis klasifikasai lebih lanjut dari aset lancar adalah kas dan setara kas, surat berharga, piutang, persediaan, dan biaya dibayar dimuka. Pos-pos tidak dianggap kedalam aset lancar jika hal tersebut tidak diharapkan menjadi kas atau direalisasi menjadi kas dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus opersasi perusahaan, mana yang lebih panjang. Terdapat beberapa kasus mengenai hal ini seperti kas perusahaan mungkin bukan menjadi bagian dari kas perusahaan hal ini dikarenakan kas yang dimiliki perusahaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelunasan hutang jangka yang akan jatuh tempo.
Investasi jangka panjang merupakan investasi yang dilakukan lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan. Investasi jangka panjang biasanya terdiri dari beberapa hal berikut ini:
-          Investasi dalam sekuritas
Contohnya investasi dalam obligasi, saham biasa, dan wesel jangka panjang

-          Investasi dalam harta tetap berwujud
Contohnya tanah, mesin, peralatan gedung dan bangunan

-          Investasi yang disisihkan dalam dan khusus
Contohnya dana pelunasan, dana pensiun, dana perluasan pabrik

-          Investasi dalam anak perusahaan atau afiliasi

§   Kewajiban/Hutang
Kewajiban didefinisikan sebagai kemungkinan pengorbanan ekonomi di masa depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh kesatuan tertentu untuk mentransfer harta atau memberikan jasa kepada kesatuan lain di masa depan sebagai akibat dari transaksi atau kejadian dimasa lalu.
Kewajiban dapat diklasifikan menjadi dua klasifikasi umum yaitu kewajiban jangka pendek (Lancar) dan kewajiban jangka panjang (Kewajiban tak Lancar). Kewajiban lancar (current liabilities) didefinisikan sebagai kewajiban yang diperkirakan dapat dilikuidasi baik melalui penggunaan harta lancar maupun dengan kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang lainnya. Kewajiban lancar ini mencakup beberapa hal sebagai berikut;
-          hutang merupakan kewajiban yang diperoleh atau berasal dari perolehan barang dan jasa
contohnya adalah hutang dagang, hutang upah, hutang pajak dll.

-          Tagihan yang diterima dimuka untuk penyerhan barang atau jasa atau pemberian jasa
contohnya adalah pendapatan sewa diterima dimuka atau pendapatan pelanggan diterima dimuka.

-          Kewajiban lain dimana likudasinya terjadi dalam siklus operasi perusahaan
contohnya adalah bagian dari obligasi perusahaan yang harus dibayarkan pada periode berjalan, atau kewajiban jangka pendek yang berasal dari pembelian peralatan.

Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang diperkirakan secara layak tidak akan dilikuidasi dalam siklus operasi normal, tetapi akan dibayarkan pada suatu tanggal di luar waktu tersebut. Pada umumnya kewajiban jangka panjang terdiri dari beberapa hal sebagai berikut;
-          Kewajiban yang berasal dari situasi keuangan yang spesifik misal penerbitan obligasi, kewajiban lease jangka panjang, wesel bayar jangka panjang.
-          Kewajiban yang berasal dari operasi biasa perusahaan bersangkutan seperti kewajiban pensiun dan kewajiban pajak yang ditangguhkan.
-          Kewajiban yang tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya suatu kejadian atau lebih di masa depan untuk meneguhkan jumlah yang harus dibayar, siapa yang harus dibayar, tanggal pembayaran. Seperti jaminan jasa dan kotinjensi lainnya.  

§   Ekuitas
Ekuitas didefinisikan sebagai hak tersisa dalam harta suatu kesatuan yang tetap tinggal ada atau setelah dikungkan dengan kewajiban perusahaan, ekuitas adalah hak kepemilikan. 

0 komentar: