Terdapat tiga jenis Laporan keuangan dalam akuntansi finansial, laporan
keuangan pertama adalah laporan laba rugi, laporan neraca, catatan atas laporan
keuangan, arus kas dan perubahan ekuitas. Pembahasan pada bab ini kita fokuskan
pada laporan neraca perusahaan. Neraca merupakan laporan keuangan yang
diterbitkan perusahaan yang berisi posisi keuangan perusahaan baik menyajikan
aset perusahaan, liabilities perusahaan, dan ekuitas perusahan. Neraca memberikan
informasi tentang posisi keuangan perusahaan yang mencerminkan likuiditas,
solvabilitas, return on investmen dan masih banyak lagi fungsi dari laporan
keuangan neraca ini.
Likuiditas menggambarkan jumlah waktu yang
diperlukan untuk menggubah atau mengkonversi harta yang dimiliki oleh
perusahaan menjadi kas (Kieso; 1995;252) Atau kebanyakan orang menmberikan arti
bahwa liquiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayarkan utang yang
telah jatuh tempo.
Neraca mencerminkan flesibilitas perusahaan, dengan mengetahui fleksibitas
perusahaan maka steakholder dapat menilai tentang perusahaan tersebut. Fleksibilitas keuangan didefinisikan
sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk mengambil tindakan efektif guna
mengubah jumlah dan arus kas sehingga perusahaan dapat tanggap terhadap
kebutuhan dan peluang yang tidak terduga (Kieso; 1995;252)
Laporan keuangan neraca sangat bermanfaat bagi perusahaan namun tidak
berarti laporan keuangan neraca tidak memiliki kekurangan sama sekali, terdapat
kekurangan yang mendasar dari laporan keuangan neraca ini. Salah satu yang
sangat penting adalah necara tidak
mencerminkan nilai masa berjalan karena pembuat atau akuntan yang telah
menyusun laporan keuangan tidak menggunakan prinsip biaya sekarang tetapi
menggunakan prinsip biaya historis. Akibatnya terdapat beberapa aset perusahaan
dan hutang perusahaan disajikan dalam nilai historis perusahaan yang tidak
sesuai dengan nilai pasar. Keterbatasan lain dari neraca adalah dalam menyusun
laporan keuangan perusahaan maka penyusun mempertimbangkan
dan menggunakan estimasi yang telah ditentukan. Salah satu contoh untuk
permasalahan ini dalah ketertagihan piutang, penjadwalan persediaan dan umur
kegunaan harta jangka panjang, dan harta tak berwujud lainnya menggunakan
pertimbangan dari kebijakan akuntansi dan estimasi yang digunakan untuk menilai
dari nilai yang dimiliki perusahaan. Laporan keuangan juga tidak menyajikan
nilai-nilai yang sulit diukur dalam laporan keuangan tetapi penting bagi
perusahaan. Nilai-nilai tersebut misalnya adalah keberadaan sumber daya
perusahaan. Sumber daya manusia bagi perusahaan penting namun tidak pernah
dinilai oleh perusahaan.
a.
Klasifikasi Neraca
§ Aset/Aktiva
Aset atau aktiva dapat didefinisikan sebagai kemungkinan keuntungan ekonomi
masa depan yang diperoleh atau dikendalikan kesatuan sebagai hasil transaksi
atau kejadian masa lalu (Kieso; 1995;255).
Aset atau harta perusahaan dapat diklasifikasikan lebih lanjut oleh
perusahaan. Secara umum harta atau aset perusahaan dapat diklasifikasikan
menjadi Aset Lancar dan Aset Tak Lancar.
Aset Lancar dapat didefiniseikan sebagai kas dan harta lain yang
diperkirakan dapat dikonversi menjadi uang kas, dijual atau dikonsumsi baik
dalam jangka satu tahun atau dalam siklus operasi perusahaan, mana yang lebih
panjang. Siklus Operasi adalah waktu rata-rata diantara akuisisi bahan
dan perlengkapan dan realisasi kas melalui penjualan produk untuk bahan dan
perlengkapan yang diperoleh. Siklus dalam operasi ini bergerak dari kas melalui
persediaan, produksi, penjualan, dan piutang kemudian kembali ke kas
perusahaan. Apabila perusahaan memiliki siklus operasi perusahaan kurang dari
satu tahun maka aset tersebut dimaksukan dalam klasifikasi aset lancar
perususahaan, tetapi apabila perusahaan memiliki aset yang siklus operasi perusahaan
melebihi satu tahun maka batas waktu operasi perusahaan inilah yang akan
dijadikan dasar.
Aset disajikan didalam laporan keuangan berdasarkan likuiditasnya. Likuiditas
seperti yang telah dijelaskan adalah kemampuan perusahaan untuk mengubah
sejumlah aset atau harta perusahaan menjadi kas. Adapun jenis klasifikasai lebih lanjut dari
aset lancar adalah kas dan setara kas, surat berharga, piutang, persediaan, dan
biaya dibayar dimuka. Pos-pos tidak dianggap kedalam aset lancar jika hal
tersebut tidak diharapkan menjadi kas atau direalisasi menjadi kas dalam jangka
waktu satu tahun atau satu siklus opersasi perusahaan, mana yang lebih panjang.
Terdapat beberapa kasus mengenai hal ini seperti kas perusahaan mungkin bukan
menjadi bagian dari kas perusahaan hal ini dikarenakan kas yang dimiliki
perusahaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelunasan hutang jangka
yang akan jatuh tempo.
Investasi jangka panjang merupakan investasi yang dilakukan lebih dari satu
tahun atau satu siklus operasi perusahaan. Investasi jangka panjang biasanya
terdiri dari beberapa hal berikut ini:
-
Investasi
dalam sekuritas
Contohnya investasi dalam obligasi, saham biasa, dan wesel jangka panjang
-
Investasi
dalam harta tetap berwujud
Contohnya tanah, mesin, peralatan gedung dan bangunan
-
Investasi
yang disisihkan dalam dan khusus
Contohnya dana pelunasan, dana pensiun, dana perluasan pabrik
-
Investasi
dalam anak perusahaan atau afiliasi
§ Kewajiban/Hutang
Kewajiban didefinisikan sebagai kemungkinan pengorbanan ekonomi di masa
depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh kesatuan tertentu untuk mentransfer
harta atau memberikan jasa kepada kesatuan lain di masa depan sebagai akibat
dari transaksi atau kejadian dimasa lalu.
Kewajiban dapat diklasifikan menjadi dua klasifikasi umum yaitu kewajiban
jangka pendek (Lancar) dan kewajiban jangka panjang (Kewajiban tak Lancar). Kewajiban lancar (current liabilities) didefinisikan sebagai kewajiban yang
diperkirakan dapat dilikuidasi baik melalui penggunaan harta lancar maupun
dengan kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang lainnya. Kewajiban lancar
ini mencakup beberapa hal sebagai berikut;
-
hutang
merupakan kewajiban yang diperoleh atau berasal dari perolehan barang dan jasa
contohnya adalah hutang dagang, hutang upah, hutang pajak dll.
-
Tagihan
yang diterima dimuka untuk penyerhan barang atau jasa atau pemberian jasa
contohnya adalah pendapatan sewa diterima dimuka atau pendapatan pelanggan
diterima dimuka.
-
Kewajiban
lain dimana likudasinya terjadi dalam siklus operasi perusahaan
contohnya adalah bagian dari obligasi perusahaan yang harus dibayarkan pada
periode berjalan, atau kewajiban jangka pendek yang berasal dari pembelian
peralatan.
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang diperkirakan secara layak
tidak akan dilikuidasi dalam siklus operasi normal, tetapi akan dibayarkan pada
suatu tanggal di luar waktu tersebut. Pada umumnya kewajiban jangka panjang
terdiri dari beberapa hal sebagai berikut;
-
Kewajiban
yang berasal dari situasi keuangan yang spesifik misal penerbitan obligasi,
kewajiban lease jangka panjang, wesel bayar jangka panjang.
-
Kewajiban
yang berasal dari operasi biasa perusahaan bersangkutan seperti kewajiban
pensiun dan kewajiban pajak yang ditangguhkan.
-
Kewajiban
yang tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya suatu kejadian atau lebih di
masa depan untuk meneguhkan jumlah yang harus dibayar, siapa yang harus
dibayar, tanggal pembayaran. Seperti jaminan jasa dan kotinjensi lainnya.
§ Ekuitas
Ekuitas didefinisikan sebagai hak tersisa dalam harta suatu kesatuan yang
tetap tinggal ada atau setelah dikungkan dengan kewajiban perusahaan, ekuitas
adalah hak kepemilikan.
0 komentar:
Posting Komentar