12.28.2011

Analisis Laporan Keuangan Perusahaan (aktivitas investasi pada aktiva jangka panjang perusahaan)

Aktiva Jangka Panjang
Aktiva jangka panjang merupakan sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan perhasilan operasi (atau mengurangi biaya operasi) untuk lebih dari satu periode akuntansi.
Konsep aktiva jangka panjang
Aktiva merupakan kemungkinan manfaat ekonomis masa depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu dari transaksi  atau kejadian di masa lalu. Berdasarkan konsep ini aktiva merupakan ciptaan dari akuntansi akrual dan prinsip pengaitan (matching) yaitu suatu biaya yang tidak dibebankan pada satu periode berjalan karena manfaat aktiva yang terjadi pada masa depan. Hal ini membuktikan bahwa akuntansi aktiva jangka panjang bukan merupakan konsep penilaian tapi merupakan konsep alokasi biaya sepanjang waktu. Berdasarkan alasan ini melaporkan aktiva jangka panjang pada nilai wajar (pasar) tidak beralasan hal ini dikarenakan nilai aktiva berasal dari penggunaanya dala aktivitas operasi perusahaan, yang mungkin tidak terkait dengan nilai wajar aktiva.

Kapitalisasi, alokasi, dan penurunan nilai
Proses akuntansi aktiva jangka panjang mencakup tiiga aktivitas terpisah yaitu kapitalisasi, alokasi dan penurunan nilai.
Kapitalisasi
Kapitalisai (capitalization) merupakan proses penangguhan biaya yang terjadi pada periode berjalan, tetapi manfaatnya diharapkan dapat berlangsung selama beberapa periode di masa yang akan datang.
Alokasi
Alokasi (allocation) merupakan proses pembebanan biaya tangguhan (aktiva) secara periodeik sepanjang lebih dari satu atau lebih dari periode manfaat yang diharapkan. Proses alokasi ini disebut penyusutan untuk aktiva jangka panjang berwujud, amortisasi untuk aktiva jangka panjang yang tidak berwujud, dan deplesi untuk aktiva jangka panjang yang berbentuk sumber daya alam.
Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi nilai alokasi biaya yang pertama adalah periode manfaat, yang kedua adalah nilai sisa, yang ketiga adalah metode alokasi.
Penurunan nilai
Penurunan nilai (impairment) meruapakn proses penurunan nilai buku dari aktiva saat arus kas yang diharapkan tidak lagi cukup untuk menutupi biaya yang tersisa yang masih tercatat dalam neraca.
Prose penurunan merupakan proses dimana arus kas yang dimiliki perusahaan untuk aktiva yang tercatat didalam neraca memiliki nilai yang lebih kecil. Untuk itu aktiva yang tercatat dalam necara perlu diturunkan dan dinyatakan dalam nilai wajar. Dampakny adalah untuk mengurangi nilai wajar aktiva, akan menyebapkan biaya penurunan aktiva tersebut yang membebani laba rugi perusahaan. Selain itu perusahaan harus merubah alokasi dari penyusutan atas umur manfaat aset yang masih tersisa. Permasalaha terletak pada konservativisme yang diterapkan oleh akuntansi, apabila perusahaan mengalami penurunan nilai dari aset tetapnya perusahaan dapat membebankan atau mengkaitkan biaya operasi perusahaan dalam laporan laba rugi, namun apa yang terjadi apabila nilai aktiva perusahaan mengalami peningkatan, aset jangka panjang perusahaan tidak dapat dinaikan meskipun taksiran arus kasnya lebih besar dari yang tercatat. Atas permasalahan ini memungkinkan terdapat distorsi dari akuntansi itu sendiri adalah sebagai berikut;
  1. Bias konservatif mendistorsi penilaian aktiva jangka panjang karena nilai aktiva jangka panjang dapat diturunkan namun tidka dapat dinaikan.
  2. Pengakuan penurunan nilai aktiva tetap memiliki dampak tempore besar yang mendistorsi laba bersih, namun atas pengukuran penurunan ini mampu meningkatkan kegunaan nilai pada aktiva yang tersaji dalam laporan keuangan.

0 komentar: