12.28.2011

Analisis Laporan Keuangan Perusahaan (aktivitas investasi pada surat berharga atau efek perusahaan)


Efek investasi
Perusahaan menginvestasikan sejumlah kas perusahaan ke dalam surat berharga. Investasi pada surat berharga akan dilakukan pembahasan secara mendalam. Beberapa investasi meruapakan penyimpanan sementara kelebihan kas dalam bentuk efek. Investasi mencakup dana yang digunakan untuk investasi pabrik, peralatan dan aktivas operasi perusahaan yang lainnya. Tujua penyimpanan sementara ini adalah untuk menggunakan kas yang menganggur secara produktif.
Efek investasi terbagi menjadi dua yaitu efek utang atau efek ekuitas. Efek utang (debt securities) meruapakan efek yang mewakili hubungan sebagai kreditor terhadap pihak lain. Contoh efek ini adalah obligasi, surat utang dan lain-lain. Efek ekuitas (equity securities) merupakan efek yang mewakili kepemilikan pada perusahaan lain. Contoh untuk efek ekuitas adalah investasi pada saham perusahaan.

1.      Akuntansi efek investasi
Akuntansi untuk efek investasi tela diatur dalam standar. Standar ini berbeda dengan pengakuan pada persediaan yang menggunakan pripsip lower of cost or market. Dengan menyatakan investasi dipercepat dilaporkan pada neraca berdasarkan harga perolehan atau biaya perolehan atau nilai wajar (fair value). Jadi sangat memungkinkan apabila perusahaan menyajikan nilai surat berharga berdasarkan harga pasar atau nilai wajar yang ada di pasar.
Nilai wajar (fair value) aktiva merupakan harga tukar aktiva dalam transaksi normal saat ini antar pihak yang tersedia. Jika aktiva biasa diperdagangkan maka nilai wajar langsung dapat diketahui dan ditetapkan sesuai dengan publikasi yang telah diberikan. Jika tidak terdapat publikasi atas nilai wajar perusahaan maka efek dinilai berdasarkan nilai historisnya.
a.      Efek Utang
a)      Diperdagangkan (trading)
Efek utang yang diperdagangkan (trading securities) adalah  efek hutang yang dibeli dengan tujuan dikelola secara aktif dan dijual untuk mendapat keuntungan dalam jangka waktu yang pendek. Efek diperdagangkan merupakan bagian dari aktiva lancar (curreent asset). Perusahaan melaporkan nilai dari efek ini seseuai dengan  nilai pasar total pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi disajikan dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga dari efekdiperdagangkan dalam bentuk utang ini dicatat saat terjadinya.

b)      Dimiliki hingga jatuh tempo (Held to maturity)
Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity securities) merupakan efek hutang yang ingin dan mampu dimiliki hingga jatuh tempo. Efek ini dapat jatuh tempo dalam jangka waktu pendek atau jatuh tempo pada waktu yang panjang. Untuk efek yang jatuh tempo dalam jangka waktu yang pendek dapat diklasifikasikan sebagai aset lancar (current asset) sedangkan untuk efek yang dimiliki dalam jangka waktu yang sangat panjang maka dapat dimasukan dalam aktiva tidak lancar (Noncurrent asset). Perusahaan mencatat efek yang dimiliki hingga jatuh tempo pada nilai perolehannya (biaya perolehan setelah dikurangi amortisasi). Perusahaan tidak mencatat keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi. Hal ini dikarenakan efek ini dimiliki hingga jatuh tempo. Pendapatan atau keuntungan dan kerugian yang telah direalisasi dilaporkan dalam laporan laba rugi perusahaan. Pendapatan bunga serta keuntungan dan kerugian yang telah direalisasi, termasuk amortisasi premium dan diskonto untuk efek jangka panjang diakui sebagai laba bersih.

c)      Tersedia untuk dijual (available for sale)
Efek yang tersedia untuk dijual merupakan efek utang yang tidak tergolong efek yang dimiliki hingga jatuh tempo atau diperdagangkan.  Efek ini dapat dikelompokan dalam aset lancar atau tidak lancar, tergantung kepada manajemen kapan akan menjual dari efek ini. Efek ini dinilai dapa nilai wajar pada neraca perusahaan. Namun perubahan nilai wajar tidak dimasukan kedalam laporan laba atau rugi tetapi dimasukan kedalam laporan komprehensif. Pada efek yang tersedia untuk dijual pendapatan bunga, amortisasi, diskonto dicatat saat terjadinya. Keuntungan dan kerugian dari efek ini disajikan dalam laporan laba atau rugi.

Untuk  meringkas efek utang yang telah dipaparkan sebelumnya, akan disajikan sebagai berikut;

b.      Efek Eukitas
Efek ekuitas (equity securities) mencerminkan bagian kepemilikan pada entitas lain. Terdapat dua motivasi utama perusahaan dalam melakukan investasi sebagai berikut pertama untuk memaksakan pengaruh kepada direksi atau manajemen entitas lain. Yang kedua adalah untuk mendapatkan deviden atau penghasilan lainnya atas kenaikan saham perusahaan. Investasi pada ekuitas saham terbagi menjadi tiga klasifikasi sebagai berikut;
a)      Tidak memiliki pengaruh-investasi kurang dari 20 persen
Pada investasi kurang dari 20 persen menjadikan investor mengharapkan pengembalian saham ataupun pendapatan atas deviden perusahaan.

b)      Pengaruh signifikan-Kepemilikan antara 20 persen sampa 50 persen
Kepemilikan saham kurang dari 50 persen lebih dari 20 persen dapat memberikan pengaruh yang dignifikan terhadap manajemen perusahaan. Pembuktian atas kemampuan investor untuk memaksakan pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas perusahaan dalam berbagai cara sepert perwakilan atau partisipasi dalam manajemen.
Metode ekuitas (equity method) mengharuskan investor untuk mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan kemudian menyesuiakan akun investasi dengan bagian proporsi investor pada laba(rugi) evestasi sejak diakusisi dan mengurangi jumlah deviden yang diterima dari investee.

c)      Pihak yang mengendalikan-Kepemilikan lebih besar dari 50 persen
Kepemilikan lebih dari 50 pada perusahaan maka perusahaan tersebut disebut sebagai perusahaan yang mengendalikan perusahaan.  Investor yang mengakuisi disebut sebagai induk perusahaan dan perusahaan yang menjual merupakan anak perusahaan.

2.      Analisis Efek investasi
Analisis investasi efek memiliki paling tidak tiga tujuan utama sebagai beikut;
a.       Memisahkan kinerja operasi dan kinerja investasi
Kinerja operasi dan investasi suatu perusahaan harus dianalisis secara terpisah. Hal ini dikarenakan kinerja investasi perusahaan akan mendistorsi kinerja operasi sesungguhnya yang dilakukan oleh perusahaan. Untuk hal tersebut analis perlu mengeluarkan segala pendapatan yang berkaitan dengan aktivitas investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Hal mendasar yang perlu diperhatikan untuk membedakan mana aktivitas investasi dan operasi yang dilakukan oleh perusahaan adalah seluruh efek baik efek saham maupun efek utang yang dipasarkan dan tidak memiliki pengaruh dianggap sebagai aktivitas investasi perusahaan.Namun sebelum analis memisahkan mana aktivitas investasi dan mana aktivitas operasi, analis perlu memperhatikan sifat usaha perusahaan dan tujuan perusahaan melakukan investasi.

b.      Untuk menganalisis distorsi akuntansi yang disebabkan aturan akuntansi atau manajemen laba atas aktivitas investasi pada surat berharga  (efek)
Standar akuntansi memungkinkan perusahaan dalam mencatat nilai investasi berdasarkan nilai historis atau nilai wajar perusahaan. Atas pilihan ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan manajemen laba. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan analis terhadap aktivitas investasi adalah sebagai berikut;
a.      Peluang untuk melakukan penjualan keuntungan (gains trading)
Standar memberikan kesempatan untuk menjual keuntungan bagi efek yang tersedia untuk dijual dan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo. Perlu untuk diperhatikan keuntungan serta kerugian yang belum direalisasi pada efek yang tersedia untuk dijual atau dimiliki hingga jatu tempo tidak dimasukan sebagai bagian laba bersih, tetapi bagian dari laba komprehensih. Atas hal inilah perusahaan dapat melakukan manajemen laba yaitu dengan cara segera menjual akuitas yang memiliki kamampuan untuk menghasilkan laba dan menahan efek yang dapat menghasilkan kerugian bagi perusahaan. Perusahaan menyajikan kerugian atau keuntungan yang belum direaliasi di dalam laporan komprehensif perusahaan. Untuk itu analis perlu melihat catatan atas laporan keuangan dari pendapatan atau kerugian komprehensif perusahaan.

b.      Kewajiban yang diakui sebesa biaya
Investasi yang dilakukan oleh perusahaan diatur dalam standar dapat diakui sebesar nilai perolehannya atau nilai wajarnya. Model seperti ini dapat menghasilkan efek sebesar nilai wajarnya atau nilai perolehannya. Yang menjadi perhatian adalah nilai dari kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan. Standar tidak memperbolehkan perusahaan untuk mengakui kewajiban sebesar harga wajarnya tetapi sebesar nilai perolehannya.

c.       Definisi efek yang tidak konsisten
Dimungkinkan definisi efek yang ada tidak konsisten. Hal ini dikarenakan standar memungkinkan perusahaan untuk menerapkan beberapa kasus secara tidak konsisten terlebih untuk masalah efek ini. Hal yang pertama yang perlu diperhatikan adalah penerapan obligasi yang dapat dikonversi ke dalam kelompok ekuitas sedangkan untuk obligasi yang tidak dapat dikonversi tidak dapat dimasukan ke dalam kelompok investasi ekuitas. Permasalahan lain adalah mengenai saham preferen, untuk saham preferen yang dapat ditarik sewaktu-waktu dapat dikelompokan menjadi bagian investaso utang dari pada ekuitas.

d.      Klasifikasi berdasarkan niat
Klasifikasi akuninvestasi tidak dapat dipungkiri dilakukan berdasarkan niat manajemen. Hal ini memungkinkan adanya ketidakkonsistenan perusahaan dalam menyajikan laporan keuangan. Seperti yang kita ketahui bahwa manajemen dapat melakukan pencatatan dapa investasi hutang yang dimiliki perusahaan dengan tiga kondisi yang berbeda yaitu akuntansi untuk efek yang dimiliki hingga jatuh tempo, akuntansi untuk investasi pada efek yang diperdagangkan, dan akuntansi pada efek yang tersedia untuk dijual. Karena mudahnya perusahaan dalam mengganti kondisi tersebut analis perlu memperhatikan konsistensi dalam penyajian laporan keuangan. 

0 komentar: