4.26.2012

Proses Akuntansi Sederhana Perusahaan Publik


Proses bisnis selalu berhubungan dengan uang ataupun mutasi dari asset perusahaan. Perubahan kejadian ekonomi satu aka berpengaruh terhadap perubahan yang lain. Konsep keterjadian inilah yang menjadi bagian dari model pencatatan dalam akuntansi. Terdapat aturan yang ditetapkan untuk mencatat transaksi dan kejadian pada saat terjadi. Model ini sering disebut dengan akuntansi berpasangan (Double Entry Accounting), yaitu setiap transaksi yang terjadi akan berpengaruh terhadap dua kejadian. Misal ketika perusahaan melakukan pembelian aset tetap maka akan terdapat arus kas keluar sejumlah harga yang ditetapkan dan terdapat aliran masuk atas sejumlah aset yang dibeli. Transaksi dalam akuntansi secara umum dapat diringkas menjadi perusahaan akuntansi sebagai berikut:

Harta = Kewajiban + Ekuitas Pemilik

Perkiraan Harta
+ (Bertambah) - (Berkurang)

Perkiraan Pendapatan
- (Berkurang) + (Bertambah)

Perkiraan Beban
+ (Bertambah) - (Berkurang)

Perkiraan Kewajiban
- (Berkurang) + (Bertambah)

Perkiraan Ekuitas
- (Berkurang) + (Bertambah)

Tabel diatas merupakan ilustrasi dari model pencatatan akuntansi perusahaan menggunakan akuntansi berpasangan. Dengan adanya model akuntansi yang demikian maka setiap terjadi satu peristiwa akonomi yang tercatat dalam catatan perusahaan maka akan berpengaruh terhadap peristiwa yang lainnya.

Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi merupakan proses identifikasi transaksi akuntansi, pengelompokan dari transaksi ekonomi sehingga dapat disajikan dalam laporan keuangan yang digunakan dalam pengambilan keputusan baik bisnis perusahaan ataupun pertanggungjawaban bagi perusahaan.

A. Identifikasi dan Pencatatan Transaksi dan Kejadian Lain
Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah analisis transaksi dan kejadian ekonomi yang berpengaruh pada perusahaan. Masalahnya adalah apa yang harus dicatatat. Tidak semua perubahan yang ada dalam perusahaan dicatat dalam menyusun laporan keuangan, tetapi setiap kejadian yang berpengaruh terhadap keuangan perusahaan saja yang dicatat yang berpengaruh terhadap keuangan perusahaan dicatat dalam laporan keuangan. Namun demikian akuntan perlu untuk mempertimbangkan karakteristik sehingga suatu kejadian dapat dicatat sebagai bagian dari laporan keuangan.
Suatu pos harus diakui dalam laporan keuangan jika hal itu merupakan unsur yang dapat diukur dan relevan serta dapat diandalkan. Pengungkapan transaksi dan kejadian serta situasi lain yang mempengaruhi perusahaan bisnis digunakan untuk menggambarkan sumber atau penyebab transaksi yang memberikan pengaruh terhadap harta, kewajiban, atau ekuitas suatu entitas bisnis. Kejadian dapat dibagi menjadi dua yaitu kejadian eksternal dan kejadian internal. Kejadian eksternal adalah interaksi diantara suatu kesatuan atau entitas bisnis dengan lingkungannya seperti pembelian barang dan jasa, penjualan barang dan jasa dll. Kejadian internal adalah peristiwa ekonomi yang terjadi dalam kesatuan atau entitas bisnis. Istilah yang lebih dikenal pada umumnya adalah transaksi, transaksi merupakan bagian dari kejadian eksternal maupun internal. Transaksi dapat diartikan sebagai pertukaran dimana setiap kesatuan menerima dan mengorbankan nilai, seperti pembelian atau penjualan barang dan jasa. Secara singkat akuntan akuntan mencatat sebanyak mungkin kejadian yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan. Tetapi tidak semua kejadian ekonomi perusahaan ditiadakan karena masalah pengukuran yang terlalu kompleks bagi perusahaan.

B. Pembuatan Jurnal
Di dalam praktek akuntansi transaksi dan kejadian yang terpilih dicatat pertama kali didalam buku besar karena suatu transaksi mempengaruhi dua perkiraan atau lebih dimana di dalam buku besar berada pada halaman yang berbeda beda dalam buku besar. Untuk menghindarkan tidak tercatatnya transaksi didalam laporan keuangan maka dimudahkanlah administrasi penataan keuangan perusahaan dengan mencatat stiap transaksi dalam jurnal perusahaan. Jurnal merupakan suatu catatan transaksi yang lengkap dari perusahaan atau pencatatan semula dari transaksi harian perusahaan. Bentuk jurnal yang paling sederhana adalah jurnal umum. Jurnal umum ini didefinisikan sebagai buku yang mencatat secara kronologis setiap transaksi dan kejadian yang berhubungan dengan perusahaan yang dinyatakan dalam debet kredit ke perkiraan tertentu (Kieso;99). Dalam perkembangnya jurnal berkembang dari jurnal umum menjadi beberapa bagian untuk mempermudah pegendalian bagi perusahaan adapun bentuk pengembangan dari jurnal umum adalah sebagai berikut jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan.

C. Posting Ke Buku Besar
Posting kebuku besar adalah bagian dari klerikal untuk membentuk laporan keuangan dari perusahaan. Posting merupakan kegiatan klerikal pemindahan pos-pos dalam jurnal umum perusahaan dimasukan kedalam buku besar perusahaan. Setelah menyelesaikan pencatatan atas transaksi perusahaan maka akuntan memisahkan setiap transaksi tersebut kedalam klasifikasi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan. Apakah transaksi tersebut menjadi bagian dari harta atau aset, kewajiban atau hutang, ekuitas, penjualan, atau biaya bagi perusahaan. Kumpulan transaksi sejenis tersebut digabungkan menjadi satu dalam buku besar perusahaan. Sehingga dapat diketahui berapa total dari jenis transaksi teretentu dalam kurun waktu tertentu.

D. Neraca Percobaan yang Belum Disesuaikan
Neraca percobaan adalah suatu daftar dari semua perkiraan yag tercantum dalam buku besar perusahaan beserta saldonya. Neraca percobaan memiliki dua tujuan sebagai berikut;
a. Membuktikan bahwa jumlah debet dan kredit dalam buku besar sama dengan jumlah debet dan kredit dalam laporan keuangan
b. Menyajikan daftar perkiraan terbuka beserta saldonya.

E. Penyesuaian
Penggunaan sistem akrual berarti banyak penyesuain diperlukan sebelum laporan keuangan disiapkan karena perkiraan tertentu tidak dinyatakan secara akurat. Untuk menciptakan atau menetapkan perkiraan-perkiraan secara mutakhir dalam menyusun laporan keuangan maka diperlukan penyesauaian dalam menyusun laporan keuangan perusahaan. Adapun beberapa pos yang rentan penyesuaian dalam menyusun laporan keuangan adalah sebagai berikut pos-pos biaya dibayar dimuka, pos-pos akrual seperti kewajiban dibayar dimuka, beban dibayar dimuka, pendapatan diterima dimuka, estimasi dalam penyusutan aset tetap perusahaan dll.

(Sandhi Idhar Rosydi)

0 komentar: