12.29.2011

Analisis Laporan Keuangan Perusahaan (aktivitas investasi pada Aset Tetap dan Sumber Daya Alam perusahaan)

Aktiva Tetap dan Sumber Daya Alam
Aset Tetap merupakan aktiva berwujud yang tidak lancar yang digunakan dalam proses manufaktur, penjualan, atau jasa untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas lebih dari satu periode operasional perusahaan. Karena itu aset tetap memiliki periode yang diharapkan (atau masa manfaat) yang melebihi satu periode akuntansi.

Menilai aset tetap dan sumber daya alam
Prinsip biaya historis digunakan untuk menilai aset tetap. Penilaian biya historis mengharuskan suatu perusahaan pertama kali mencatat aktiva sebesar biaya historis sebesar nilai wajar atau nilai wajar yang ditukarkan. Biaya yang mencakup apapun agar aktiva dapat digunakan, agar aktiva berada dalam lokasi, dalam kondisi siap digunakan, atau biaya pemasangan dimasukan dalam aset tetap. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak dapat menambah jumlah biaya terhadap aset tetap tersebut.
Sumber daya alam (natural resourses) atau biasa disebut aktiva yang dihabiskan (wasting asset) merupakan hak untuk mengambil atau mengonsumsi sumber daya alam. Sumber daya alam memiliki dua karaktersistik penting yaitu pemindahan atau konsumsi aktiva dan penggantian aktiva hanya melalui proses alamiah. Perusahaan melaporkan sumber daya alam sebesar biaya historis ditambah dengan biaya pencarian, eksplorasi, dan pengembangan.

Penyusutan
Prinsip dasar penentuan laba adalah laba yang mendapatkan manfaat dari penggunaan aktiva jangka panjang, harus menanggung bagian proporsional dari biaya tersebut. Penyusutan merupakan alokasi biaya sepanjang masa manfaat. Jika suatu hari perusahaan mengalami kesulitan dalam beroprasi perusahaan tidak dapat menghentikan biaya penyusutan dari aset tetap atau sumber daya alam ini. Hal ini berlaku untuk seluruh penyusutan dan biaya yang tidak dapat ditutup karena kurangnya penghasilan.

Tingkat Penyusutan
Tingkat penyusutan ditentukan oleh masa manfaat dan metode alokasi.
Umur (masa) manfaat (useful life) sangat beragam. Asumsi terkait dengan masa manfaat aktiva yang dibuat berdasarkan kondisis ekonomi, pemahaman teknik, pengalaman, dan informasi fisik dan sifak produktif suatu aktiva.
Metode alokasi biaya
Ketika nilai aktiva tidak ditentukan dan masa manfaat telah ditetukan, beban penyusutan periodik dihitung berdasarkan metode alokasi (allocation).
Metode alokasi secara garis besar dibedakan menjadi dua yaitu metode alokasi garis lurus dan metode alokasi dipercepat. Metode alokasi garis lurus (straight-line) merupakan metode pengalokasian biaya aktiva pada masa manfaat umur aktiva berdasarkan beban periodik yang sama. Alasan penyusutan menggunakan garis lurus adalah asumsi bahwa kerusakan fisik terjadi seragam sepanjang waktu. Analis harus menyadari kelemahan dari konseptual penyusutan garis lurus. Penyusutan garis lurus secara implisit mengasumsikan bahwa penyusutan pada tahun-tahun awal sama dengan tahun berikutnya saat aktiva mungkin kurang efisien dan membutuhkan pemeliharaan yang tinggi. Permasalahan dari penggunaan metode garis lurus adalah adanya distorsi pada tingkat pengembalian. Dengan kata lain penyusutan menggunakan metode garis lurus menghasilkan bias yang semakin besar terhadap tingkat pengembalian aktiva.
Metode penyusutan dipercepat (accelerated) mengalokasikan biaya aktiva sepanjang masa manfaat dengan pola yang semakin menurun. Daya menarik untuk penggunaan metode ini adalah untuk kepentingan perpajakan. Hal ini dikarenakan semakin cepat aktiva dihapuskan untuk tujuan pajak, maka semakin besar pula penangguhan pajak pada masa depan, dan semakin banyak dana yang tersedian untuk operasi perusahaan. Konsep yang mendukung penggunaan metode dipercepat adalah pandangan bahwa beban penyusutan yang semakin kecil sepanjang waktu merupakan kompensasi atas peningkatan biaya perbaikan dan perawatan, penurunan pendapatan dan efisiensi operasi, peningkatan ketidakpastian pendapatan atas aktiva berumur dimasa yang akan datang.
Metode penyusutan dipercepat yang paling umum digunakan adalah penggunaan metode saldo menurun dan jumlah angka tahun. Metode saldo menurun (declining balance method) mengenakan tarif yang tetap terhadap saldo akun yang semain menurun (nilai tercatat). Metode jumlah angka tahun (sum of the years digits method) menerapkan bagian dari aktiva dikurangi nilai sisa yang semakin kecil.
Untuk metode penyusutan terdapat metode khusus dalam menentukan nilai beban penyusutan perusahaan. Beban penyusutan ini dihitung berdasarkan aktivitas dan intensitas penggunaan aktiva semisal mesin berat dan baja.

Deplesi
Deplesi (Depletion) merupakan alokasi biaya sumber daya alam berdasarkan tingkat pemungutan atau produksi. Perbedaan mendasar antara penyusutan dan deplesi adalah bahwa penyusutan biasanya merupakan alokasi biaya atas aktiva sepanjang umur manfaat yang telah ditentukan sedangkan deplesi adalah merupakan biaya berdasarkan unit yang dieksploitasi dari sumber daya alam.

Analisis Terhadap aktiva tetap dan sumber daya alam
Penilaian aktiva tetap dan sumber daya alam menekankan pada obyektifitas pada biaya historis perusahaan, prinsip konservatifisme, dan akuntansi atas uang yang diinvestasikan pada aktiva tersebut. Tidak ada pengakuan kebutuhan yang jelas dalam penilaian aktiva ini. Sebaliknya pembuat laporan keuangan sering kali berpendapat bahwa neraca tidak ditunjukan mencerminkan resiko pasar. Nilai historis sangat tidak relevan dala penilaian pengganti atau dalam menetukan kebutuhan aktiva operasi di masa yang akan datang. Peningkatan nilai aktiva tetap sebesar nilai pasar tidak diperbolehkan di dalam akuntansi. Namun, konservativisme mengizinkan adanya penghapusan nilai karena adanya penurunan nilai yang permanen.
Tantangan seorang analis dalam meniliti beban penyusutan yang berbeda berdasarkan metode alokasi yang digunakan memungkinkan terjadi beberapa asumsi atas aktivitas tersebut sebagai berikut;
a.Penggunaan metode garis lurus dalam laporan keuangan maupun tujuan pajak
b.Penggunaan garis lurus untuk tujuan laporan keuangan dan metode dipercepat untuk tujuan pajak. Dampak pajak yang menguntungkan dihasilkan dari beban penyusutan yang semakin tinggi yang ditimbulkan dari metode alokasi dipercepat akibatnya terjadi penangguhan pembayaran pajak. Hal ini menguntungan perusahaan karena perusahaan mampu menangguhkan pembayaran pajak dan menggunakan dana tersebut secara gratis.
c.Penggunaan metode dipercepat baik untuk laporan keuangan maupun laporan pajak. Dengan penggunaan metode perusahaan menghasilkan penyusutan yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal , yang dapat diperpanjang selama beberapa tahun lagi selama perusahaan melakukan ekspansi.

0 komentar: